Oleh : Mimin
Zakiyatun Nafsi (030112b046)
KANKER SERVIKS
a.
Pengertian kanker leher rahim (kanker
serviks)
Kanker leher rahim (kanker serviks)
merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/cerviks. Kanker leher rahim (kanker
serviks) merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina
(sukaca, 2009).
b.
Penyebab kanker leher rahim (kanker
serviks)
Penyebab utama kanker leher rahim adalah infeksi Human
Papilloma Virus atau lebih dikenal dengan virus HPV. Virus kanker serviks
bersifat spesifik dan hanya tumbuh di dalam sel manusia, terutama pada sel-sel
lapisan permukaan/epitel mulut rahim.
c.
Faktor risiko kanker leher rahim (kanker serviks)
Menurut Wijaya
(2010), faktor yang menyebabkan wanita beresiko terkena kanker serviks yaitu :
1) Jumlah
pasangan seksual
Ada lebih dari 100
jenis HPV dan beberapa diantaranya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Dengan demikian, kanker
serviks juga berkaitan dengan jumlah pasangan seksual. Semakin banyak pasangan
seksual yang dimiliki oleh seorang wanita, maka semakin meningkat pula resiko
terjadinya kanker servis pada wanita itu.
2)
Umur
Perempuan yang rawan mengidap kanker
serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun dan masih aktif berhubungan
seksual (prevalensi 5-10%). Meski fakta memperlihatkan bahwa terjadi
pengurangan resiko infeksi HPV seiring pertambahan usia, namun sebaliknya
resiko infeksi menetap/persisten justru meningkat. Hal ini diduga karena
seiring pertambahan usia, terjadi perubahan anatomi
(retraksi) dan histology
(metaplasia).
3)
Aktifitas seksual pertama kali
Prevalensi atau angka kejadian
tertinggi kanker serviks (sekitar 20%) terutama dijumpai pada perempuan aktif
secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini
bisa meningkatkan risiko terserang kanker serviks dua kali lebih besar
dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
5) Frekuensi kehamilan
Sama seperti jumlah patner seksual,
jumlah kehamilan yang pernah dialami wanita juga meningkatkan resiko terjadinya
kanker serviks. Sehingga, wanita yang mempunyai banyak anak atau sering
melahirkan mempunyai risiko terserang kanker serviks lebih besar.
6) Merokok
Tembakau adalah bahan pemicu
kaersiogenik yang paling baik. Asap rokok menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines. Wanita
perokok memiiki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan
dengan wanita yang tidak merokok. Efek langsung bahan-bahan tersebut pada
serviks adalah menurunkan status imun local sehingga dapat menjadi kokarsinogen
infeksi virus (Sukaca, 2009).
7)
Penggunaan pil
kontrasepsi
Penggunaan
kontrasepsi pil (kombinasi estrogen dan progesterone) dalam jangka waktu lama,
yakni 5 tahun atau lebih, dapat meningkatkan resiko kanker serviks dua kali
lipat lebih besar.
8) Kekebalan tubuh
Seseorang
yang terinfeksi HIV dan dinyatakan memiliki hasil uji Pap Smear abnormal, serta
para penderita gizi buruk juga berisiko terinfeksi HPV. Penurunan kekebalan
tubuh dapat mengakselerasi (mempercepat) pertumbuhan sel kanker dari noninvasi
menjadi invasi.
9) Ras
Ras
sedikit banyak juga berpengaruh terhadap risiko terjadinya kanker serviks. Pada ras Afrika-Amerika kejadian
kanker serviks meningkat sebanyak dua kali dari ras Amerika-Hispanik.
Sementara, untuk ras Asia-Amerika memiliki angka kejadian kanker serviks yang
sama dengan warga Amerika. Hal ini
berkaitan dengan sosio-ekonomi.
e.
Cara penularan kanker leher rahim (kanker serviks)
Penularan
Human Papillomavirus (HPV) dapat
terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti
pasangan. Infeksi
HPV juga bisa terjadi saat hubungan seksual pertama, biasanya pada masa awal
remaja dan dewasa. Penularan virus ini bisa terjadi, baik dengan cara transmisi
melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual
ke genital. Oleh karena itu, penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual
tidak terlalu berpengaruh terhadap pencegahan penularan HPV. Sebab, HPV tidak
hanya menular melalui cairan, tetapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit
(Wijaya, 2010).
f.
Gejala klinis kanker leher rahim (kanker serviks)
Infeksi HPV tidak menimbulkan gejala,
bahkan seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi, bahkan
sudah menularkanya kepada orang lain. Sehingga, pada tahap awal, penyakit ini
tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati (Wijaya, 2010).
Sedangkan menurut Samadi (2011), gejala
klinis kanker serviks jika sudah menjadi kanker serviks dapat dibedakan dalam
beberapa tahapan/stadium kanker serviks, yaitu sebagai berikut:
1)
Gejala awal
a)
Perdarahan per vagina/lewat vagina, berupa perdarahan pasca
senggama atau perdarahan spontan di luar masa haid. Serviks yang normal
konsistensinya kenyal dan permukaanya licin. Adapun serviks yang sudah berubah
menjadi kanker bersifat rapuh, mudah berdarah, dan diameter biasanya membesar.
b)
Keputihan yang ber ulang, tidak sembuh-sembuh walaupun
telah diobati. Keputihan biasanya berbau, gatal, dan panas karena sudah
ditumpangi infeksi sekunder. Artinya, cairan yang keluar dari lesi prakanker
atau kanker tersebut ditambah infeksi oleh kuman, bakteri, ataupun jamur.
g. Diagnosis Kanker Leher Rahim (kanker serviks)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan sebagai berikut (Suharto,
2007) :
1)
Pemeriksaan pap
smear
Pap smear dapat
mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang
tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat kanker leher rahim pun menurun
sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah aktif secara seksual sebaiknya
menjalani pap smear secara teratur yaitu 1 kali setiap tahun. Apabila
selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil pemeriksaan yang normal, maka
pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap 2 atau 3 tahun sekali. Hasil
pemeriksaan pap smear adalah normal, displasia ringan (perubahan dini
yang belum bersifat ganas), displasia berat (perubahan lanjut yang belum
bersifat ganas), karsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan serviks paling
luar), kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih
dalam atau ke organ tubuh lainnya).
2)
Biopsi
Biopsi
dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada
serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu
abnormalitas atau kanker.
3)
Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan
lensa pembesar)
4)
Tes Schiller
Tes schiller dilakukan dengan cara mengolesi
serviks dengan larutan yodium, apabila sel yang sehat warnanya akan berubah
menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
h.
Deteksi dini kanker leher rahim
(kanker serviks)
Kanker leher rahim
(kanker serviks)
dapat dikenali pada tahap pra-kanker, salah satunya dengan melakukan
pemeriksaan skrining yang berarti pemeriksaan dilakukan tanpa menunggu
munculnya keluhan terlebih dahulu. Saat ini telah dikenal beberapa metode
skrining, antara lain Pap smear, IVA, tes HPV DNA, Thin Prep, dan koloskopi (Wijaya, 2010).
terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu
BalasHapushttp://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-kanker-serviks/
Thanks bro infoya, baca juga penyebab kanker serviks dan Gejala Kanker Serviks
BalasHapusAm Richard, saya di sini untuk bersaksi tentang seorang dukun hebat yang menyembuhkan istri saya dari kanker payudara. Namanya Dr Imoloa. Istri saya mengalami sakit ini selama 3 tahun, saya hampir menghabiskan semua yang saya miliki, sampai saya melihat beberapa testimoni online bagaimana Dr. Imoloa menyembuhkan mereka dari penyakitnya, langsung saya hubungi lewat. lalu dia memberi tahu saya hal-hal yang perlu dilakukan sebelum dia mengirim jamu. Berharap dia melakukannya melalui layanan kurir DHL, Dan dia menginstruksikan kami tentang cara menggunakan atau minum obat selama dua minggu. dan yang paling mengejutkan sebelum minggu ketiga atas istri saya terbebas dari semua rasa sakit, Percayalah, begitulah cara istri saya disembuhkan dari kanker payudara oleh pria hebat ini. Ia juga memiliki obat herbal yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit seperti: penyakit Alzheimer, penyakit parkinson, kanker vagina, Gangguan Kecemasan epilepsi, Penyakit Autoimun, Sakit Punggung, Keseleo Punggung, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxism, Bulimia, Penyakit Cakram Serviks, Kardiovaskular Penyakit, Neoplasma, penyakit pernafasan kronis, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, Asma, Artritis media inflamasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, impotensi, alkohol spektrum feta, gangguan dysthymic, eksim, TBC, sindrom kelelahan kronis, sembelit, penyakit radang usus, penyakit lupus, sariawan, kanker mulut, nyeri tubuh, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, HIV / AIDS, penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, nyeri kronis, nyeri Crohn, fibrosis kistik, fibromyalgia, penyakit radang usus, penyakit kuku jamur, penyakit Lyme, penyakit Celia, Limfoma, Depresi berat, Ganas melanoma, Mania, Melorheostosis, penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple sclerosis, Muscular dystrophy, Rheumatoid arthritis. Anda bisa menghubunginya Email Via drimolaherbalmademedicine@gmail.com / whatsapp +2347081986098 Website / www.drimolaherbalmademedicine.wordpress.com
BalasHapus