Sabtu, 11 Mei 2013

kanker serviks



Oleh : Mimin Zakiyatun Nafsi  (030112b046)
  
KANKER SERVIKS

a.       Pengertian kanker leher rahim (kanker serviks)
                           Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/cerviks. Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina (sukaca, 2009).
b.       Penyebab kanker leher rahim (kanker serviks)
                             Penyebab utama kanker leher rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus atau lebih dikenal dengan virus HPV. Virus kanker serviks bersifat spesifik dan hanya tumbuh di dalam sel manusia, terutama pada sel-sel lapisan permukaan/epitel mulut rahim.
c.       Faktor risiko kanker leher rahim (kanker serviks)
      Menurut Wijaya (2010), faktor yang menyebabkan wanita beresiko terkena kanker serviks yaitu :
1)      Jumlah pasangan seksual
Ada lebih dari 100 jenis HPV dan beberapa diantaranya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Dengan demikian, kanker serviks juga berkaitan dengan jumlah pasangan seksual. Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki oleh seorang wanita, maka semakin meningkat pula resiko terjadinya kanker servis pada wanita itu.
2)      Umur
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun dan masih aktif berhubungan seksual (prevalensi 5-10%). Meski fakta memperlihatkan bahwa terjadi pengurangan resiko infeksi HPV seiring pertambahan usia, namun sebaliknya resiko infeksi menetap/persisten justru meningkat. Hal ini diduga karena seiring pertambahan usia, terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histology (metaplasia).
3)      Aktifitas seksual pertama kali
Prevalensi atau angka kejadian tertinggi kanker serviks (sekitar 20%) terutama dijumpai pada perempuan aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker serviks dua kali lebih besar dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
5)  Frekuensi kehamilan
Sama seperti jumlah patner seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami wanita juga meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks. Sehingga, wanita yang mempunyai banyak anak atau sering melahirkan mempunyai risiko terserang kanker serviks lebih besar.
6)    Merokok
Tembakau adalah bahan pemicu kaersiogenik yang paling baik. Asap rokok menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines. Wanita perokok memiiki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Efek langsung bahan-bahan tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun local sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus (Sukaca, 2009).
7)    Penggunaan pil kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi pil (kombinasi estrogen dan progesterone) dalam jangka waktu lama, yakni 5 tahun atau lebih, dapat meningkatkan resiko kanker serviks dua kali lipat lebih besar.

8)      Kekebalan tubuh
Seseorang yang terinfeksi HIV dan dinyatakan memiliki hasil uji Pap Smear abnormal, serta para penderita gizi buruk juga berisiko terinfeksi HPV. Penurunan kekebalan tubuh dapat mengakselerasi (mempercepat) pertumbuhan sel kanker dari noninvasi menjadi invasi.
9)      Ras
Ras sedikit banyak juga berpengaruh terhadap risiko terjadinya kanker serviks. Pada ras Afrika-Amerika kejadian kanker serviks meningkat sebanyak dua kali dari ras Amerika-Hispanik. Sementara, untuk ras Asia-Amerika memiliki angka kejadian kanker serviks yang sama dengan warga Amerika. Hal ini berkaitan dengan sosio-ekonomi.
e.     Cara penularan kanker leher rahim (kanker serviks)
         Penularan Human Papillomavirus (HPV) dapat terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Infeksi HPV juga bisa terjadi saat hubungan seksual pertama, biasanya pada masa awal remaja dan dewasa. Penularan virus ini bisa terjadi, baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Oleh karena itu, penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual tidak terlalu berpengaruh terhadap pencegahan penularan HPV. Sebab, HPV tidak hanya menular melalui cairan, tetapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit (Wijaya, 2010).
f.     Gejala klinis kanker leher rahim (kanker serviks)
             Infeksi HPV tidak menimbulkan gejala, bahkan seorang penderita tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi, bahkan sudah menularkanya kepada orang lain. Sehingga, pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati (Wijaya, 2010).
             Sedangkan menurut Samadi (2011), gejala klinis kanker serviks jika sudah menjadi kanker serviks dapat dibedakan dalam beberapa tahapan/stadium kanker serviks, yaitu sebagai berikut:
1)      Gejala awal
a)      Perdarahan per vagina/lewat vagina, berupa perdarahan pasca senggama atau perdarahan spontan di luar masa haid. Serviks yang normal konsistensinya kenyal dan permukaanya licin. Adapun serviks yang sudah berubah menjadi kanker bersifat rapuh, mudah berdarah, dan diameter biasanya membesar.
b)      Keputihan yang ber ulang, tidak sembuh-sembuh walaupun telah diobati. Keputihan biasanya berbau, gatal, dan panas karena sudah ditumpangi infeksi sekunder. Artinya, cairan yang keluar dari lesi prakanker atau kanker tersebut ditambah infeksi oleh kuman, bakteri, ataupun jamur.
g.      Diagnosis Kanker Leher Rahim (kanker serviks)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan  sebagai berikut (Suharto, 2007) :
1)        Pemeriksaan  pap smear
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat kanker leher rahim pun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah aktif secara seksual sebaiknya menjalani pap smear secara teratur yaitu 1 kali setiap tahun. Apabila selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan setiap 2 atau 3 tahun sekali. Hasil pemeriksaan pap smear adalah normal, displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas), displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas), karsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan serviks paling luar), kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).
2)        Biopsi
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
3)        Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
4)        Tes Schiller
Tes schiller dilakukan dengan cara mengolesi serviks dengan larutan yodium, apabila sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
h.    Deteksi dini kanker leher rahim (kanker serviks)
              Kanker leher rahim (kanker serviks) dapat dikenali pada tahap pra-kanker, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan skrining yang berarti pemeriksaan dilakukan tanpa menunggu munculnya keluhan terlebih dahulu. Saat ini telah dikenal beberapa metode skrining, antara lain Pap smear, IVA, tes HPV DNA, Thin Prep, dan koloskopi (Wijaya, 2010).

3 komentar:

  1. terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu

    http://herbalkuacemaxs.com/pengobatan-herbal-kanker-serviks/

    BalasHapus
  2. Am Richard, saya di sini untuk bersaksi tentang seorang dukun hebat yang menyembuhkan istri saya dari kanker payudara. Namanya Dr Imoloa. Istri saya mengalami sakit ini selama 3 tahun, saya hampir menghabiskan semua yang saya miliki, sampai saya melihat beberapa testimoni online bagaimana Dr. Imoloa menyembuhkan mereka dari penyakitnya, langsung saya hubungi lewat. lalu dia memberi tahu saya hal-hal yang perlu dilakukan sebelum dia mengirim jamu. Berharap dia melakukannya melalui layanan kurir DHL, Dan dia menginstruksikan kami tentang cara menggunakan atau minum obat selama dua minggu. dan yang paling mengejutkan sebelum minggu ketiga atas istri saya terbebas dari semua rasa sakit, Percayalah, begitulah cara istri saya disembuhkan dari kanker payudara oleh pria hebat ini. Ia juga memiliki obat herbal yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit seperti: penyakit Alzheimer, penyakit parkinson, kanker vagina, Gangguan Kecemasan epilepsi, Penyakit Autoimun, Sakit Punggung, Keseleo Punggung, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxism, Bulimia, Penyakit Cakram Serviks, Kardiovaskular Penyakit, Neoplasma, penyakit pernafasan kronis, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, Asma, Artritis media inflamasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, impotensi, alkohol spektrum feta, gangguan dysthymic, eksim, TBC, sindrom kelelahan kronis, sembelit, penyakit radang usus, penyakit lupus, sariawan, kanker mulut, nyeri tubuh, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, HIV / AIDS, penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, nyeri kronis, nyeri Crohn, fibrosis kistik, fibromyalgia, penyakit radang usus, penyakit kuku jamur, penyakit Lyme, penyakit Celia, Limfoma, Depresi berat, Ganas melanoma, Mania, Melorheostosis, penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple sclerosis, Muscular dystrophy, Rheumatoid arthritis. Anda bisa menghubunginya Email Via drimolaherbalmademedicine@gmail.com / whatsapp +2347081986098 Website / www.drimolaherbalmademedicine.wordpress.com

    BalasHapus