Rabu, 08 Mei 2013

ASKEB II



PERLUKAAN JALAN LAHIR
Oleh : Warsuli

A.    Pengertian
Yaitu luka yang terdapat pada alat genetalia, baik yang diakibatkan karena proses persalinan maupun diakibatkan karena hal-hal lain.

B.     Macam-macam perlukaan jalan lahir
1.      Perlukaan pada vulva
Terutama terjadi pada seorang primipara, timbul pada vulva dise kita introitus vagina yang biasanya tidak dalam, akan tetapi kadang-kadang dapat timbul perdarahan banyak.
2.      Robekan perineum
Terjadi pada hamper semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi digaris tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat.
Robekan perineum ini dibedakan menjadi beberapa tingkatan yaitu :
a.       Derajat I
Apabila hanya kulit perineum dan mukosa vagina yang robek
b.      Derajat II
Apabila dinding belakang vagina dan jaringan ikat yang menghubungkan otot-otot diafragma urogenitalis pada garis tengah terluka.
c.       Derajat III
Apabila robekan terjadi dari perineum mengenai otot sfinger anal eksternal
d.      Derajat IV
Apabila robekan dari perineum hingga dinding rectum anterior
3.      Perlukaan vagina
Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perieneum tidak seberapa sering terdapat. Mungkin. Sesudah persalinan biasa, tetapi sering terjadi sebagai akibat abstraksi dengan cuman, lebih-lebih apabila kepala harus diputar.
4.      Robekan servik
Persalinan mengakibatkan robekan serviks, sehingga serviks seseorang multipara berbeda dari pada yang belum pernah melahirkan pervaginam. Robekan serviks yang luas menimbulkan perdarahan yang tidak menjalar kesegmen bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus berkontraksi baik, perlu dipikirkan adanya perlukaan jalan lahir khususnya robekan serviks uteri. Dalam keadaan ini serviks harus diperiksa dengan speculum.
5.      Ruptura uteri
Ruptura uteri atau robekan uterus merupakan peristiwa yang sangat berbahaya, yang umumnya terjadi pada persalinan, kadang-kadang juga pada kehamilan tua. Robekan pada uterus dapat ditemukan untuk sebagian besar pada bagian bawah uterus, namun ada juga yang terjadi di bagian bawah uterus. Menurut cara terjadinya, ruptura uteri dibedakan menjadi 3, yaitu :
a.       Ruptura spontan
Yang dimaksud adalah ruptura yang terjadi secara spontan pada uterus yang utuh (tanpa perut). Faktor pokok yang menyebabkan hal ini ialah bahwa persalinan tidak maju karena rintangan, misalnya panggul sempit atau hidrosefalus, sehingga segmen bawah uterus makin lama makin diregangkan.
b.      Ruptura uteri traumatik
Ruptura uteru yang disebabkan oleh trauma, dapat terjadi karena jatuh, kecelakaan seperti tabrakan dan sebagainya.
c.       Ruptura uteri pada perut uterus
Ruptura uteri demikian ini terdapat paling sering pada perut bekas seksio sesarea, peristiwa ini jarang timbul pada uterus yang telah dioperasi untuk mengangkat mioma (miomektomi).










Tidak ada komentar:

Posting Komentar