Jumat, 10 Mei 2013

ASKEB I



OLEH: SUHERNI
NIM 030112B073
GANGGUAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN

Masa kehamilan merupakan hal yang membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi seorang wanita. Membahagiakan karena anggota baru di keluarga akan segera hadir. Tetapi juga mendebarkan sebab masa ini rawan dengan beberapa gangguan. Salah satunya adalah stress. Berbagai tekanan baik itu fisik ataupun psikis, bisa menimbulkan konflik batin bagi wanita hamil. Terlebih pada momen ini, hormon membuat wanita cenderung lebih sensitif. Tetapi bagaimanapun, stress saat hamil harus dihindari sebab bisa membahayakan kesehatan bayi juga sang ibu tentunya. Kehamilan seharusnya menjadi masa yang paling bahagia bagi seorang wanita, tetapi ada sebagian wanita yang malah menganggap kehamilan sebagai masa kebingungan, sengsara, sedih, stres dan depresi

Penyebab Stress Di Masa Kehamilan
Stress saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang kemudian diperparah oleh ketidak seimbangan hormon. Wanita yang sedang hamil cenderung merasa khawatir yang berlebihan terhadap beberapa hal termasuk kesehatan janin dan juga hal-hal teknis seperti proses kelahiran yang menakutkan. Jika perasaan cemas dan khawatir ini tidak dikelola dengan baik bisa berujung pada stress bahkan depresi. Calon ibu yang diserang stress akan memperlihatkan gejala antara lain:
- Adanya perasaan sedih sepanjang waktu
- Putus asa, cemas, selalu gelisah
- Kesulitan dala eusatkan pikiran/berkonsentrasi
- Tidur yang terlalu lama / bahkan mengalami insomnia akut
- Kuragnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasanya di gemari
- Timbul perasaan tidak berharga dan bersalah
- Adanya perubahan dan kebiasaan makana


Penyebab Depresi Di Masa Kehamilan
Depresi merupakan gangguan mood yang muncul pada 1 dari 4 wanita yang sedang hamil dan hal ini bukan sesuatu yang istimewa. Penyakit ini selalu melanda mereka yang sedang hamil, tetapi sering dari mereka tidak pernah menyadari depresi ini karena mereka menganggap kejadian ini merupakan hal yang lumrah terjadi pada mereka, padahal jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi bayi yang dikandungnya.
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama seperti halnya pada depresi yang terjadi pada orang awam secara umum, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan selama kehamilan.
Wanita yang mengalami depresi akan mengalami beberapa gejala berikut ini selama kurang lebih 2 minggu:
•    Adanya perasaan sedih
•    Kesulitan dalam berkonsentrasi
•    Tidur yang terlalu lama atau terlalu sedikit
•    Hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasanya digemari
•    Putus asa, terkadang beberapa ada yang merasa cemas
•    Timbul perasaan bersalah dan tidak berharga
•    Adanya perubahan dalam kebiasaan makan
•    Bahkan tidak jarang dari mereka memiliki perasaan ingin bunuh diri.
Tetapi kejadian depresi ini tidak semata-mata kejadian yang muncul begitu saja. Pada beberapa kasus, depresi selama hamil tersebut dipicu oleh faktor pencetus seperti adanya masalah dengan suami mereka atau ibu hamil memang mempunyai riwayat depresi pada keluarganya. Selain itu kejadian hidup yang berat, adanya komplikasi selama kehamilan juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya depresi selama kehamilan.


Menangani Stres Selama Kehamilan
Bagi mereka yang saat ini sedang hamil, maka jadikan masa hamil ini sebagai pengalaman yang menyenangkan dalam hidup anda. Untuk para suami serta keluarga, dukungan dari anda semua akan besar manfaatnya untuk menciptakan mood yang baik bagi ibu dan janinnya. Sehingga pada saatnya nanti sang ibu hamil dapat melahirkan anak – anak dengan kualitas mental dan fisik yang baik serta berkualitas.

Menangani Depresi saat kehamilan
Jika seorang ibu mengalami depresi selama kehamilan maka hal yang harus dilakukan adalah mencari pertolongan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan berkonsultasi pada dokter kandungan atau pada psikolog/psikiater anda mengenai gejala yang dialami. Saat ini mereka adalah tempat yang paling tepat untuk berkonsultasi, mereka nanti akan memberikan solusi yang terbaik untuk ibu dan janin yang ada di dalam kandungan.
Ada beberapa cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan anda seperti dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin dan berkala atau dengan obat–obatan. Jika gejala depresi yang ditunjukkan sangat berat maka dokter kandungan mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasinya dan tentunya aman untuk mereka yang sedang mengandung. Jika karena sesuatu hal sang ibu tidak merasa nyaman untuk mendiskusikannya dengan dokter atau terapis maka teman dekatnya dapat diajak berbicara untuk bertukar pendapat. Yang terpenting adalah bahwa orang yang diajak berbicara tersebut sangat bisa mengerti apa yang sang ibu hamil rasakan. Jangan pernah untuk melawan depresi ini seorang diri, karena pada saat-saat tersebut sang ibu hamil sangat membutuhkan seseorang untuk diajak berbagi untuk mengatasi depresi yang dirasakan


DAFTAR PUSTAKA:

 Sarwono, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar