Minggu, 12 Mei 2013

EJAKULASI PADA WANITA (PENYEMBURAN)


CAIRAN TUBUH WANITA


Sebelum membicarakan penyemburan (ejakulasi) pada perempuan Pertama mari kita mengenal cairan tubuh perempuan secara umum. Seperti pada sebagian masyarakat kita yang lainnya memandang segala bentuk cairan yang dihasilkan oleh tubuh perempuan sangat hina. Wanita tidak dibolehkan melakukan secara terbuka sebagian fungsi dianggap sangat berbahaya. Ada masyarakat yang menganggap wanita yang sedang menstruasi penyebab panen gagal dan ternak mati.
Wanita diharapkan untuk mempertahankan penampilan (tetap kering) dan mengabaikan aktivitas fisik mereka. Seorang ibu mengatakan kepada putri mereka bahwa tidak bijak/bodoh melakukan olahraga karena laki-laki akan melihat mereka berkeringat dan kusut dan ini akan terlihat tidak menarik, hari ini, iklan doedorant mendatangi rumah dengan gagasan "jangan biarkan mereka melihatmu berkeringat" wanita mengatakan mereka membutuhkan deodorant yang lebih kuat dibuat khusus untuk mereka. Produk untuk menyembunyikan menstruasi wanita dari yang lain lebih dari fungsi utama menyerap darah/cairan menstruasi. Sebagian wanita akan lebih suka kuku jarinya dilepas satu persatu dari pada terlihat mengalami "kecelakaan" menstruasi didepan umum (tembus). Ada gadis dan wanita yang tidak menyukai kencing di kamar mandi umum, menahan urine mereka sepanjang hari sampai mereka tiba dirumah, apakah mungkin mereka takut dilihat kurang bersih oleh yang lain?
Laki-laki yang berkeringat kelihatan seksual, jantan/kuat, kejantanan mereka diukur dengan kemampuan mereka memproduksi/menghasilkan jumlah sperma (air mani) banyak, mereka biasa menuliskan nama mereka diatas tanah dengan urine mereka dan melihat siapa yang dapat menyemburkan paling jauh. Laki-laki membuat kotor/ kacau dengan penyemburan (ejakulasi) mereka dilihat sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, biasa dan tidak pernah dipertanyakan. Pada wajah, mulut dan diatas tubuh pasangannya dan itu dipandang sebagai hal yang normal/ biasa. Jika seorang wanita yang mengeluarkan cairan tubuhnya diatas tubuh pasangannya itu ceritanya lain, dia dianggap kotor/jorok, ini adalah 2 standar/ukuran yang menarik. Jika seorang laki-laki dapat menutupi tubuh pasangannya dengan cairan tubuhnya seharusnya wanita dapat melakukan hal yang sama.
Secara seksual wanita dirusak dengan hukum yang tidak tertulis sulit untuk rileks dan menikmati sex jika dia diganggu dengan keringat yang muncul atau produksi cairan vagina yang sangat banyak. Wanita yang menghasilkan cairan vagina dalam jumlah banyak, keringatan dan menyembur telah diketahui menjauhi/ menghindari sex daripada menampakkan cairan ini kepada pasangannya. Sejak wanita tidak mempunyai pengontrol yang dapat menghentikan cairan ini selama aktivitas seksual bersama daripada mengambil resiko kelihatan kurang feminin oleh pasanganya. Meskipun keinginan wanita untuk melakukan sex dapat meningkat selama masa menstruasinya dan dia tidak akan melakukan karena dia takut akan mengotori benda-benda dan sudah menjadi hal yang tak menyenangkan/diinginkan, adat masyarakat mengenai cairan tubuh wanita dapat diartikan menghalangi kesenangan dan seksualitas wanita.
Sebelum seorang wanita dapat belajar menyemburkan, menikmati semburan dan menikmati sex secara umum, dia harus menerima cairan tubuhnya sebagai hal yang biasa. Dia tidak seharusnya menanyakan sifat dan kuantitas/jumlah kebasahan, keringat, cairan vagina, darah menstruasi, semburan atau urine, cairan ini adalah normal dan alami bagian dalam kehidupan wanita. Tidak ada hal yang buruk tentang cairan itu, seorang wanita tidak dapat membiarkan dirinya sendiri untuk menyemburkan (ejakulasi) dan kemungkinan besar mengalami kegagalan orgasme jika dia tidak membiarkan / melepaskan ketika tekanan atau rasa ingin sekali menyembur hadir/ ada.
Hal yang tabu mengenai cairan tubuh wanita, motivasi utama mempelajari ejakulasi pada wanita muncul menjadi penegasan apakah cairan yang dikeluarkan wanita adalah urine? dia mempunyai masalah medis? dia tidak normal?. Penulis berusaha membujuk pembacanya bahwa yang dikeluarkan perempuan bukan urine. Kenapa ini sangat penting untuk mengetahui cairan yang dikeluarkan dari tubuh wanita? Apakah itu benar-benar urine atau ejakulasi? Jika seorang wanita merasa bergetar mengeluarkan urine pada saat orgasme, apakah kita harus mengatakan dia mempunyai masalah? Jika seorang wanita mengeluarkan urine pada saat orgasme, apakah kita harus mengatakan dia mempunyai masalah? Jika seorang wanita mengeluarkannya urine pada saat orgasme, biarkan dia jika dia berejakulasi tidak dapat dikontrol maka terjadilah, ini bukan tempatnya kita menilai kesenangan seksual seorang wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar